Cari Blog Ini

Senin, 14 Mei 2018

Jaringan Transportaasi



MAKALAH
Jaringan Transportaasi
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah
Sistem Transportasi

Dosen Pengampu : Leni S , MT




             Oleh :
   Rico Reynando Bandarsyah     


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK SIPIL
TAHUN AJARAN 2018
KATA PENGANTAR

         Puji syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.
         Maksud dari penyusunan makalah ini adalah sebagai salah satu komponen penilaian dan dapat dijadikan sebagai salah satu pegangan dalam proses belajar mengajar mata kuliah Sistem Transportasi, serta dengan harapan untuk memotivasi penulis sehingga mampu memahami segala pembahasan dan aplikasi yang berkaitan dengan pembelajaran tersebut.
         Makalah ini, penulis sajikan untuk mengingatkan kembali akan pentingnya mempelajari proses pembelajaran, karena konsep-konsep pembelajaran ini akan sangat membantu dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan cara belajar atau aspek-aspek pembelajaran.
          Terima kasih kepada dosen mata kuliah Sistem Transportasi atas segala bimbingannya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari kesalahan dan kekurangan, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan makalah ini.
           Akhir kata, penulis berharap agar makalah ini bermanfaat bagi kami semua dalam mencapai tujuan pembelajaran.


Metro, 26 April 2018
                                                                                   

                                                                                      Rico Reynando Bandarsyah
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................. ii
BAB I  PENDAHULUAN
      A. Latar Belakang...................................................................................................... 1
      B. Rumusan Masalah................................................................................................... 2
      C. Tujuan Penulisan..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.    Definisi Transportasi.............................................................................................. 3
B.     Fungsi Transportasi................................................................................................ 4
C.     Manfaat Transportasi............................................................................................. 4
D.    Sistem Jaringan Transportasi Darat........................................................ 5
E.     Sistem Jaringan Transportasi Laut........................................................... 8
F.      Sistem Jaringan Transportasi Udara..................................................... 12

BAB III PENUTUP
Kesimpulan..................................................................................................... 16
Saran.................................................................................................................... 16 
DAFTAR  PUSTAKA.................................................................................................. 17  



BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
            Dahulu saat belum mengenal alat transportasi yang praktis seperti sekarang, manusia membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk sampai ke tujuannya. Jika daerah yang dijelajah adalah dataran yang luas, manusia akaan menggunakan tenaga hewan seperti kuda dan lain-lain, namun tetap saja waktu tempuhnya masih membutuhkan waktu yang lama. Jika daerah tujuannya terpisah dengan perairan, manusia menggunakan rakit atau perahu berlayar kecil agar sampai ke tujuannya. Dengan perahu yang mengandalkan tenaga angin,  ternyata waktu yang dibutuhkan untuk sampai ke tujuannya juga memakan waktu yang lama. Di masa lalu, transportasi begitu penting peranannya agar manusia bisa pergi ke tempat tujuannya atau membawa barang-barang untuk diperdagangkan dan begitu juga saat ini. Sifat manusia yang tidak pernah puas dan kebutuhan akan peningkatan kualitas transportasi membuat manusia berusaha untuk mengembangkan teknologi transportasi. Pada masa revolusi industri di Inggris, penemuan mesin uap oleh James Watt dikembangkan kembali dengan kreativitas yang menghasilkan peralatan yang makin memudahkan kehidupan manusia, seperti alat transportasi. Penemuan mesin uap melahirkan mesin penggerak kereta api, mobil, mesin penggerak kapal laut, bahkan pesawat terbang. Peralatan transportasi tersebut makin berkembang seiring berjalannya waktu yang meningkatkan efisiensi waktu tempuh, bahan bakar, kapasitas muatan, dan tingkat keamanannya. Alat transportasi menjadi sangat penting peranannya di era modern untuk pemenuhan kebutuhan manusia yang makin kompleks.
            Menyadari pentingnya transportasi, pemerintah memberi perhatian khusus pada sistem transportasi di negaranya. Kebutuhan akan perpindahan dan distribusi barang yang semakin kompleks membuat transportasi menjadi hal yang harus selalu dibenahi. Perpindahan dan distribusi barang sangat penting karena hal inilah yang membuat perekonomian masyarakat berjalan. Tanpa alat transportasi, suplai barang-barang kebutuhan akan terhambat yang pastinya dapat mengakibatkan kelaparan masal. Jika tidak ada angkutan, orang tidak dapat berpindah ke tempat lain sehingga dia tidak dapat bekerja di tempatnya bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kebutuhan transportasi selalu berkembang seiring dengan waktu. Peningkatan kualitas transportasi yang dilihat dari kemampuan jarak jelajah, kenyamanan, tingkat harga, efisiensi waktu, dan standard keamanan dan keselamat selalu menjadi hal yang diperhatikan oleh pemerintah. Pastinya setiap pemerintah di suatu negara memiliki keadaan dan kondisi sistem  transportasi yang berbeda-beda. Dengan mengetahui perbedaan-perbedaan cara penanganan sistem transportasi dari negara lain, akan menjadi bahan input yang menarik untuk selanjutnya digunakan untuk mengembangkan sistem transportasi di tanah air sendiri. Diharapkan makalah ini bisa menjadi bahan pertimbangan untuk kemudian mengembangkan sistem transportasi Indonesia jika ada input yang cocok untuk pengembangan kualitas jaringan transportasi di tanah air.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka timbul masalah sebagai berikut:
1.      Definisi Transportasi ?
2.      Fungsi dan Manfaat Transportasi ?
3.      Sistem Jaringan Transportasi Darat ?
4.      Sistem Jaringan Transportasi Laut ?
5.      Sistem Jaringan Transportasi Udara ?

C. Tujuan
a)      Memahami Pengertian Transportasi.
b)      Memahami Fungsi dari Transportasi.
c)      Memahami Manfaat dari Transportasi.                                                                  
d)     Mengetahui Sistem Jaringan Transportasi Darat, Laut, dan Udara.



BAB II
PEMBAHASAN
A.   Definisi Transportasi
Transportasi berasal dari kata latin yaitu transportare, dimana trans berarti seberang atau sebelah lain dan portare berarti mengangkut atau membawa. Jadi transportasi berarti mengangkut atau membawa (sesuatu) ke sebelah lain atau dari suatu tempat ke tempat lainnya. Transportasi seperti itu merupakan suatu jasa yang diberikan guna menolong barang atau orang untuk dibawa dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Menurut Setijowarno dan Frazila (2001) transportasi berarti suatu kegiatan untuk memindahkan sesuatu (orang dan atau barang) dari satu tempat ke tempat yang lain, baik dengan atau tanpa sarana (kendaraan, pipa, dan lain-lain).
 Menurut Miro (2005), Transportasi diartikan sebagai usaha memindahkan, menggerakkan, mangangkut, atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat lain, dimana ditempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. Transportasi merupakan suatu proses yakni proses pindah, proses gerak, proses mengangkut dan mengalihkan dimana proses ini tidak bisa dilepaskan dari keperluan akan alat pendukung untuk menjamin lancarnya proses dimaksud sesuai dengan waktu yang diinginkan.
Sedangkan menurut Salim (2006), Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang (muatan) dan penumpang dari suatu tempat ke tempat lain.Jadi bisa dikatakan kalau transportasi merupakan usaha mengangkut atau membawa barang dan atau penumpang dari suatu tempat ke tempat lainnya.
Adapun unsur yang membentuk makna transportasi ialah :
·         Manusia yang membutuhkan
·         Barang yang dibutuhkan
·         Kendaraan sebagai alat/sarana
·         Jalan dan terminal sebagai prasarana transportasi
·         Organisasi (pengelola transportasi)

Kesimpulan Pengertian transportasi adalah pemindahan barang dan atau manusia dari tempat awal ke tempat tujuan dengan menggunakan kendaraan, baik yang digerakan mesin atau tenaga manusia.

B. Fungsi Transportasi
Beberapa fungsi transportasi, yang diantaranya sebagai berikut ini:
·         Untuk memudahkan aktifitas manusia dalam kehidupan sehari-hari.
·         Untuk melancarkan arus barang maupun arus manusia.
·         Untuk menunjang perkembangan pembangunan pada suatu daerah.
·         Dan untuk menunjang perkembangan ekonomi dengan jasa angkutan.

C. Manfaat Transportasi
Manfaat transportasi dibagi menjadi 4 bagian, yang diantaranya sebagai berikut ini:
a). Manfaat bagi Ekonomi
Kegiatan ekonomi memiliki tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Saat ini transportasi merupakan salah satu kegiatan yang menyangkut kebtuhan manusia yaitu dengan memindahkan manusia, hewan atau barang dari tempat asal ketempat tujuan sehingga dapat terjadi transaksi (menyediakan jasa angkutan).
b). Manfaat untuk Sosial
Sedangkan manfaatnya bagi sosial, yang diantaranya sebagai berikut ini:
·         Dapat menjadi pelayanan untuk masyarakat baik itu perorangan ataupun kelompok.
·         Memendekan jarak antaran tempat atau daerah.
·         Menyediakan jasa bagi perjalanan.
·         Pertukaran informasi, dan lain-lain.

c). Manfaat untuk Kewilayahan
Dapat memudahkan dalam memenuhi berbagai macam kebutuhan bagi daerah-daerah khususnya daerah yang sedang mengalami pembangunan.
d). Manfaat untuk Politis
Manfaat untuk politis, yang diantaranya sebagai berikut ini:
·         Dapat menciptakan persatuan.
·         Dapat Meninkatkan keamanan negara.
·         Pelayanan untuk masyarakat dapat diperluas.
·         Mempermudahdalam mengatasi permasalahan misalnya seperti menuju lokasi bencana.

D. Sistem Jaringan Transportasi Darat
Didalam PP-26/2008, tentang RTRWN dimana dijelaskan bahwa Dalam menetapkan sistem jaringan jalan, terlebih dulu harus diidentifikasi simpul-simpul yang harus dihubungkan (pusat-pusat kegiatan). Untuk itu perlu diketahui Sistem Perkotaan Nasional  (PP-26/2008, pasal 11-13 )
·         Sistem perkotaan nasional terdiri atas Pusat Kegiatan Nasional (PKN), Pusat Kegiatan Wilayah (PKW), dan Pusat Kegiatan Lokal (PKL).
·         PKN dan PKW tercantum dalam Lampiran II PP- 26/2008, tentang RTRWN.
·         PKL ditetapkan dengan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi berdasarkan usulan pemerintah kabupaten/ kota, setelah dikonsultasikan dengan Menteri.
·         Selain sistem perkotaan nasional tersebut, dikembangkan Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) untuk mendorong perkembangan kawasan perbatasan negara. PKSN tercantum dalam PP-26/2008 tentang RTRWN.
SISTEM JARINGAN TRANSPORTASI NASIONAL
 (PP-26/2008, tentang RTRWN, pasal 17&18)
Sistem jaringan transportasi nasional terdiri atas : 
1.      Sistem jaringan transportasi darat
2.      Sistem jaringan transportasi laut
3.      Sistem jaringan transportasi udara
Sistem jaringan transportasi darat terdiri atas jaringan jalan nasional, jaringan jalur kereta api, dan jaringan transportasi sungai, danau, dan penyeberangan. Jaringan jalan nasional terdiri atas jaringan jalan arteri primer, jaringan jalan kolektor primer, jaringan jalan strategis nasional, dan jalan tol. Jaringan jalan arteri primer dikembangkan secara menerus dan berhirarki ber-dasarkan kesatuan orientasi untuk menghubungkan : antar-PKN; antara PKN dan PKW; dan/atau PKN dan/atau PKW dengan bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan primer/sekunder/tersier dan pelabuhan internasional/nasional.
Jaringan jalan kolektor primer dikembangkan untuk menghubungkan antar - PKW dan antara PKW dan PKL. Jaringan jalan strategis nasional dikembangkan untuk menghubungkan : Antar - PKSN dalam satu kawasan perbatasan  negara ; Antara PKSN dan pusat kegiatan lainnya; PKN dan / atau PKW dengan kawasan strategis nasional  .

Pengelompokkan Jalan :
(pasal 6) Menurut PERUNTUKANNYA yaitu Jalan Umum dan Jalan Khusus
            Jalan Umum :
·         jalan yang diperuntukkan bagi lalu lintas umum;
·         jalan umum dikelompokkan menurut sistem, fungsi, status dan kelas.
Jalan Khusus :
·         jalan yang dibangun oleh instansi, badan usaha, perseorangan, atau kelompok masyarakat untuk kepentingan sendiri;
·         jalan khusus bukan diperuntukkan bagi lalu lintas umum dalam rangka distribusi barang dan jasa yang dibutuhkan.
Yang dimaksud dengan jalan khusus, antara lain, adalah jalan di dalam kawasan pelabuhan, jalan kehutanan, jalan perkebunan, jalan inspeksi pengairan, jalan di kawasan industri, dan jalan di kawasan permukiman yang belum diserahkan kepada pemerintah.
1.      Kriteria Teknis
Jaringan jalan arteri primer ditetapkan dengan kriteria: 
·         menghubungkan antar-PKN, antara PKN dan PKW, dan/atau PKN/PKW dengan bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan primer/sekunder/tersier dan pelabuhan internasional/nasional; 
·         berupa jalan umum yang melayani angkutan utama; 
·         melayani perjalanan jarak jauh; 
·         memungkinkan untuk lalu lintas dengan kecepatan rata-rata tinggi; dan 
·         membatasi jumlah jalan masuk secara berdaya guna. 

Jaringan jalan kolektor primer ditetapkan dengan kriteria: 
·         menghubungkan antar-PKW dan antara PKW dan PKL; 
·         berupa jalan umum yang berfungsi melayani angkutan pengumpul atau pembagi; 
·         melayani perjalanan jarak sedang; 
·         memungkinkan untuk lalu lintas dengan kecepatan rata-rata sedang; dan 
·         membatasi jumlah jalan masuk. 
Kriteria jaringan jalan strategis nasional dan jaringan jalan tolditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan

E. Jaringan transportasi laut
            Jaringan transportasi laut sebagai salah satu bagian dari jaringan moda transportasi air mempunyai perbedaan karakteristik dibandingkan moda transportasi lain yaitu mampu mengangkut penumpang dan barang dalam jumlah besar dan jarak jauh antar pulau dan antar negara.

      1.      Jaringan Prasarana
            Jaringan prasarana transportasi laut terdiri dari simpul yang berwujud pelabuhan laut dan ruang lalu lintas yang berwujud alur pelayaran. Pelabuhan laut dibedakan berdasarkan peran, fungsi dan klarifikasi serta jenis. Berdasarkan jenisnya pelabuhan dibedakan atas:
Hirarki berdasarkan peran dan fungsi pelabuhan laut terdiri dari:
b.      Pelabuhan internasional hub (utama primer) adalah pelabuhan utama yang memiliki peran dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang internasional dalam volume besar karena kedekatan dengan pasar dan jalur pelayaran internasionalserta berdekatan dengan jalur lautt kepulauan Indonesia.
c.       Pelabuhan lnternasional (utama sekunder) adalah pelabuhan utama yang memiliki peran dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang nasional dalam volume yang relatif besar karena kedekatan dengan jalur pelayaran nasional dan internasional serta mempunyai jarak tertentu dengan pelabuhan internasional lainya.
d.      Pelabuhan nasional (utama tersier) adalah pelabuhan utama memiliki peran dan fungsi melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang nasional dengan volume sedang dengan memperhatikan kebijakan pemerintah dalam pemerataan pembangunan nasional dan meningkatkan pertumbuhan wilayah, mempunyai jarak tertentu dengan jalur/rute lintas pelayaran nasional dan antar pulau serta berada (dekat) dengan pusat pertumbuhan wilayah ibukota kabupaten/kota dan kawasan pertumbuhan nasional.
e.       Pelabuhan regional adalah pelabuhan pengumpan yang berfungsi untuk melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang dalam jumlah kecil dan jangkauan pelayanan antar kabupaten/kota serta merupakan pengumpan kepada pelabuhan utama.
f.       Pelabuhan lokal adalah pelabuhan pengumpan yang berfungsi khususnya untuk melayani kegiatan bongkar muat penumpang dan barang dalam jumlah kecil dan jangkau pelayanannya antar kecamatan dalam kabupaten/kota serta merupakan pengumpan kepada pelabuhan utama dan pelabuhan regional.

Berdasarkan peran dan fungsi pelabuhan khusus yang bersifat nasional/internasional yang melayani kegiatan bongkar muat barang berbahaya dan beracun (B3) dengan lingkup pelayanan yang bersifat lintas provinsi dan internasional. Penyelenggaraan pelabuhan umum dapat dibedakan atas pelabuhan umum yang diselenggarakan oleh Pemerintah Pusat atau dapat dilimpahkan pada BUMN, dan pelabuhan umum yang diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/kota atau dapat dilimpahkan pada BUMD.
Ruang lalu lintas laut (seaways) adalah bagian dari ruang perairan yang ditetapkan untuk menampung kapal lautyang berlayar atau berolah gerak pada satu lokasi/pelabuhan lainnya melalui arah dan posisi tertentu.
            Alur pelayaran adalah bagian dari ruang lalu lintas laut yang alami maupun buatan yang dari segi kedalaman, lebar dan hambatan pelayaranlainnya dianggap layak untuk dilayari. Alur pelayaran dicantumkan dalam peta laut dan buku petunjuk pelayaran serta diumumkan oleh instansi yang berwenang. Berdasarkan fungsi ruang lalu lintas laut dikelompokkan atas:
a)      Ruang lintas laut dimana pada lokasi tersebut instruksi secara positif diberikan dari pemandu (sea traffic controller) kepada nahkoda, contoh : alur masuk pelabuhan, daerah labuh/anchorage area, kolam pelabuhan, daerah bandar dan sebagainya.
b)      Ruang lalu lintas laut dimana pada lokasi tersebut hanya diberikan informasi tentang lalu lintas yang diperlukan meliputi antara lain informasi tentang cuaca, kedalaman, pasang surut, arus, gelombang dan lain-lain.
Alur pelayaran terdiri dari : alur pelayaran internasional yaitu alur laut kepulauan untuk perlintasan yang sifatnya terus menerus, langsung dan cepat bagi kapal asing yang melalui perairan Indonesia (innoncent passages), seperti Selat Lombok-Selat Makassar, Selat Sunda-Selat Karimata, Laut Sawu-Laut Banda-Laut Maluku, Laut Timor-Laut Banda-Laut Maluku, yang ditetapkan dengan memperhatikan factor-faktor pertahanan keamanan,keselamatan berlayar, rute yang biasanya digunakan untuk pelayaran internasional, tata ruang kelautan, konservasi sumber daya alam dan lingkungan, dan jaringan kabel/pipa dasar laut serta rekomendasi organisasi internasional yang berwenang.

2.      Jaringan Pelayanan
Jaringan pelayanan transportasi laut dibedakan menurut kegiatan dan sifat pelayanannya.Berdasarkan kegiatannya,jaringan transportasi laut terdiri dari:
a.       Jaringan transportasi laut dalam negeri
b.       Jaringan transportasi laut luar negeri
Selanjutnya jaringan transportasi laut dalam negeri terdiri dari:
a.           Jaringan transportasi laut utama yang menghubungkan antar pelabuhan yang berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi.
b.           Jaringan transportasi laut pengumpan yaitu yang menghubungkan pelabuhan yang berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi dengan pelabuhan yang bukan berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi. Disamping itu, jaringan ini juga menghubungkan pelabuhan-pelabuhan yang berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi.
c.           Jaringan transportasi laut perintis yaitu menghubungkan daerah terpencil atau daerah yang belum berkembang dengan pelabuhan yang berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi atau pelabuhan yang bukan berfungsi sebagai pusat akumulasi dan distribusi
Jaringan transportasi laut luar negeri ditetapkan dengan memperhatikan perkembangan pusat industri, perdagangan dan pariwisata pengembangan daerah, keterpaduan intra dan antar moda transportasi dan perwujudan kesatuan Wawasan Nusantara. Berdasarkan sifat pelayanannya jaringan pelayanan transportasi laut terdiri atas :
a.           Jaringan pelayanan transportasi laut tetap dan teratur yaitu jaringan pelayanan dengan rute dan jadwal yang telah ditetapkan.
b.           Jaringan pelayanan transportasi laut tidak tetap dan tidak teratur yaitu jaringan pelayanan dengan rute dan jadwal yang tidak ditetapkan.

Kelebihan dan Kekurangan Transportasi Laut
Kelebihan :
a.        Murah
b.       Dapat mengangkut barang dengan volume yang lebih besar
c.        Polusi rendah
d.       Dapat menggunakan jalur mana saja
e.        Fasilitas kapal lebih mewah dan lengkap dibandingkan transportasi lainnya (khusus kapal pesiar)
f.        Servis yang fleksibel


Kekurangan :
a.        Tidak cocok untuk barang-barang yang mudah rusak dan busuk
b.       Tidak cocok untuk jarak
c.        Route yang tidak fleksibel


F. Jaringan transportasi Udara
1.      Tatanan Kebandarudaraan
Tatanan kebandarudaraanterdiri atas:
a)       bandar udara umum, dan
b)       bandar udara khusus.

a)      Bandar Udara Umum, terdiri atas:
·         bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan primer;
·         bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan sekunder;
·         bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan tersier; dan
·         bandar udara bukan pusat penyebaran.
b)      Bandar udara khusus dikembangkan untuk menunjang pengembangan kegiatan tertentu dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan di bidang kebandarudaraan. 

2.      Ruang Udara
Ruang udara untuk penerbangan terdiri atas:
§  ruang udara di atas bandar udara yang dipergunakan langsung untuk kegiatan bandar udara;
§  ruang udara di sekitar bandar udara yang dipergunakan untuk operasi penerbangan; dan
§  ruang udara yang ditetapkan sebagai jalur penerbangan.
§  Ruang udara untuk penerbangan dimanfaatkan dengan mempertimbangkan pemanfaatan ruang udara bagi pertahanan dan keamanan negara.
§  Ruang udara untuk penerbangan diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. 

3.      Kriteria Teknis
a)      Bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan primer  ditetapkan dengan kriteria:
·         merupakan bagian dari prasarana penunjang fungsi pelayanan PKN; dan
·         melayani penumpang dengan jumlah paling sedikit 5.000.000 (lima juta) orang per tahun.
b)      Bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan sekunder ditetapkan dengan kriteria:
·         merupakan bagian dari prasarana penunjang fungsi pelayanan PKN; dan
·         melayani penumpang dengan jumlah antara 1.000.000 (satu juta) sampai dengan 5.000.000 (lima juta) orang per tahun.
c)      Bandar udara pusat penyebaran skala pelayanan tersier ditetapkan dengan kriteria:
·         merupakan bagian dari prasarana penunjang fungsi pelayanan PKN atau PKW terdekat; dan
·         melayani penumpang dengan jumlah antara 500.000 (lima ratus ribu) sampai dengan 1.000.000 (satu juta) orang per tahun.


4.     Karakteristik kinerja transportasi udara terbagi dalam beberapa Aspek antara lain :
  1. Kecepatan didefinisikan sebagai perbandingan jarak tempuh perjalanan terhadap besaran waktu ketika suatu moda transportasi mulai bergerak hingga menuju ke titik tujuannya. Transportasi udara memiliki keunggulan dalam kecepatan hingga sepuluh kali lebih cepat dibandingkan moda tranportasi lainnya.
  2. Kelengkapan moda didefinisikan sebagai jaringan moda dan jumlah moda yang terkait dengan suatu transportasi. Transportasi udara sangat terbatas aksesnya, meskipun dari fungsi pencapaian, transportasi udara mampu bergerak melalui batasan Negara dengan cepat. Transportasi udara memerlukan Bandar udara yang biasanya terletak jauh dari daerah pemukiman, dan letak Bandar udara yang tidak setiap lokasi atau daerah ada. Dengan demikian, transportasi udara memerlukan kelengkapan moda yang terlibat di dalamnya, khususnya untuk akses darat menuju ke tempat tujuan yang lebih spesifik.
  3. Ketergantungan Transportasi udara dalam operasinya sangat bergantung dengan kondisi cuaca. Asap, kabut dan awan biasanya dapat menyebabkan tertunda atau berhenti sementara pengoperasian penerbangan. Meskipun terdapat sistem navigasi yang canggih dan pengawas lalu lintas udara, pada kondisi cuaca tertentu tetap dapat menyebabkan terhentinya penerbangan.
  4. Kapasitas Pesawat udara memiliki kapasitas berat untuk terbang dan ukuran fisik terbatas, sehingga kapasitas angkut pesawat sangat dibatasi. Selain berat, ukuran dan jenis barang yang dimuatpun sangat terbatas.
  5.  Frekuensi Frekuensi didefinisikan sebagai jumlah perjalanan yang dapat dilakukan pada periode waktu tertentu. Karena memiliki keunggulan dalam kecepatannya, transportasi udara memiliki potensi frekuensi perjalanan yang tinggi. Meskipun demikian, waktu tunggu muat barang dan penumpang terkadang menyebabkan penurunan frekuensi. Dalam sisi ini juga, sebenarnya perbandingan frekuensi perjalanan antar moda berbasis ukuran kecepatan tidak mudah. Frekuensi penerbangan bisa lebih dari satu tujuan setiap harinya dengan jarak yang jauh, walaupun jika diukur tingkat frekuensi terhadap waktunya menjadi kurang baik
  6. Biaya Biaya merupakan jumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelaku perjalanan atau penerima jasa terhadap perjalanan yang dialaminya. Untuk pengoperasian pesawat diperlukan komponen utama dan pendukung yang tidak sedikit. Selain penilaian biaya operasi pesawat dan faktor pengembalian investasi, penerbangan juga memerlukan fasilitas pendukung penerbangan misalnya ATC, airport, dll., yang memerlukan biaya yang besar. Dibandingkan dengan moda transportasi lainnya, transportasi udara memerlukan biaya operasional yang tinggi, sehingga pengguna jasa penerbangan biasanya akan membayarkan uang yang jumlahnya lebih besar daripada menggunakan moda transportasi lainnya.
5.     Dampak Transportasi Udara
1.      Perekonomian, Adanya angkutan udara mengakibatkan faktor jarak dan geografis daratan bukan lagi menjadi batasan pergerakan manusia atau barang untuk pencapaian yang cepat. Kondisi ini mengakibatkan hubungan antara aktivitas produksi dan konsumsi dapat dicapai dengan lebih cepat dan waktu yang lebih singkat.
2.      Sosial Kemasyarakatan, Angkutan udara menyebabkan interaksi budaya (sosial) menjadi lebih dekat dan cepat dengan mengeleminasi fungsi jarak. Masyarakat di suatu daerah dapat dengan mudah mengenal secara langsung kondisi sosial di masyarakat Didaerah lainnya. Hal ini juga dapat menyebabkan berkembangnya interaksi sosial (pertukaran budaya) bahkan dapat memungkinkan adanya perubahan karakter sosial kemasyarakatan suatu komunitas yang dipengaruhi oleh komunitas lainnya.
3.      Politik dan Keamanan/Pertahanan Peranan angkutan udara pada bidang politik dan khususnya pada keamanan/pertahanan di suatu wilayah negara menjadi sangat penting. Mobilisasi pasukan dan peralatan tempur menggunakan angkutan udara menjadi semakin cepat.



BAB IV
PENUTUP

A.    KESIMPULAN
1.     Kebutuhan transportasi merupakan kebutuhan turunan (derived demand) akibat aktivitas ekonomi, sosial, dan sebagainya.
2.     Sarana transportasi yang ada di darat, laut, maupun udara memegang peranan vital dalam aspek sosial ekonomi melalui fungsi distribusi antara daerah satu dengan daerah yang lain.

B.     SARAN
1.     Untuk memajukan transportasi berbagai moda di Indonesia, pemerintah harus menaruh perhatian besar pada pembangunan infrastruktur seperti jalan, pelabuhan, dan bandar udara. Selain itu yang tak kalah penting adalah terus berupaya meningkatkan pelayanan dan pemeliharaan infrastruktur-infrastruktur tersebut.
2.     Selain membangun berbagai infrastruktur trasnportasi, pemerintah kiranya perlu untuk selalu menyediakan transportasi yang murah dan terjangkau bagi masyarakat di daerah terpencil/pinffiran, misalnya dengan kebijakan-kabijakan untuk menurunkan harga BBM, memberikan subsidi, melakukan pengawasan ketat terhadap tata niaga dan distribusinya dan sebagainya.




DAFTAR PUSTAKA

Salim, Abbas. 1993. Manajenen Transportasi, Jakarta; PT. Raja Grafindo Persada.

Kamaludin, Rustian. 1986. Ekonomi Transportasi, Jakarta; Ghalia Indonesia.



http://www.academia.edu/30931760/Rekayasa_Transportasi_-_Jaringan_Transportasi

Jaringan Transportaasi

MAKALAH Jaringan Transportaasi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Pada Mata Kuliah Sistem Transportasi Dosen Peng...